PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO

PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO

PERMASALAHAN-EKONOMI-MAKRO

Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang sering terjadi pada ekonomi makro

Inflasi

Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus.Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan) kepada barang lainnya.Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

TIMBULNYA INFLASI

“inflasi” semata-mata suatu gejala ekonomi, dimana kecenderungan harga-harga untuk naik secara bersamaan. Sebab-sebab timbulnya inflasi khusus dari segi ekonomi; dan penentuan sebab-sebab “ekonomis obyektif” ini mungkin bukanlah tugas yang paling sukar.Biasanya kita harus melampaui batas-batas ilmu ekonomi dan memasuki bidang ilmu sosiologi dan ilmu politik.

Masalah inflasi dalam arti yang lebih luas bukan semata-mata masalah ekonomi, tetapi masalah sosio-ekonomi-politis. Ilmu ekonomi membantu kita ntuk mengidentifikasikan sebab-sebab obyektif  dari inflasi, misalnya saja karena pemerintah mencetak uang terlalu hanyak. Kalau kita mempertanyakan mengapa pemerinlah harus mencetak uang, meskipun mereka tahu bahwa tindakan tersebu mengakibatkan inflasi .seringkali jawabannya terletak di bidang sosial politik.

Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau, kebijakan fiscal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara.Dari semua unsur APBN dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal.

Contoh kebijakan fiscal adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi, pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran.

Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).

Kebijakan fiskal bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara optimal. Kebijakan fiskal sangat berhubungan dengan pemasukan atau pendapatan negara, diantara pendapatan negara antara lain misalnya : bea dan cukai, devisa negara, pariwisata, pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, impor, dan lain-lain. Macam-macam Kebijakan Fiskal :

Functional finance : Pembiayaan pemerintah yang bersifat fungsional

The managed budget approach : Pendekatan pengelolaan Anggaran

The stabilizing budget : Stabilisasi anggaran yang otomatis, apabila model ini gagal, maka pemerintah dapat meningkatkan pengeluarannya seperti dengan menaikkan gaji PNS atau subsidi

Balance budget approach : Pendekatan Anggaran Belanja berimbang, namun bila terlambat penyesuaian (Perubahan Anggaran Keuangan), maka kepercayaan masyarakat akan hilang.

Uang

Dari zaman ke zaman uang terus berkembang diseluruh negara di belahan dunia, dikarenakan uang adalah alat transaksi dan alat tukar suatu produk barang atau jasa.Namun dalam pembahasan ini adalah masalah uang dalam ekonomi makro.

      Fungsi uang, yaitu antara lain : Uang sebagai satuan nilai, yang maksudnya sebagai satuan moneter yang berfung si sebagai nilai suatu barang atau jasa. Uang sebagai alat tukaar, uang sebagai alat yang mempermudah masyarakat dalam urusan pertukaran. Uang sebagai gudang nilai, yang maksudnya adalah uang sebagai alat tukar baik sepanjang waktu maupun sewaktu-waktu

Dalam  motif seseorang memegang uang keynes mencetuskan dalam teori preferensi likuidasi menjelaskan bahwa ada 3 motif masyarakat dalam memegang uang, yaitu :

Motif transaksi, Keynes menekankan komponen permintaan uang di tentukan oleh tingkat transaksi setiap orang. Oleh karena itu semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinggi pula permintaan barang atau jasa seseorang tersebut.  Permintaan tersebut di pengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional.

Motif berjaga-jaga, uang di gunakan sebagai alat untuk menghadapi ketidakpastian akan kebutuhan di masa mendatang. Keynes percaya bahwa jumlah uang yang digunakan berjaga-jaga tergantung pada ekspektasi transaksi di masa mendatang.

Motif spekulatif, Keynes juga sependapat bahwa uang merupakan alat ukur kekayaan .sehingga salah satu alasan seseorang memegang uang adalah alasan spekulatif.

Pandangan Keynes

Teori ekonomi makro berkembang setelah J.M Keynes menunjukan kelemahan-kelemahan pandangan para ahli ekonomi klasik mengenai penentuan tingkat perekonomian suatu negara yang di dasari oleh penggunaan tenaga kerja penuh. Pandangan Keynes yaitu penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) adalah keadaan yang jarang terjadi , dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian. Keadaan ini menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi dan penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi.

Baca Juga :